Wednesday, February 3, 2016

Bakti Sosial Pada Umat Buddha Yang Kekurangan atau Miskin




Kegiatan bakso adalah suatu perbuatan yang mulia bagi sesama umat manusia, perbuatan ini akan menghasilkan karma baik, bagi seorang donator untuk melaksanakan suatu kegiatan apabila dengan niat keperdulian orang lain, maka bagi individu tersebut memuliakan dirinya terhadap Maha Pencipta Alam Semesta yaitu Tuhan. Dalam ajaran Buddha umunya bagi setiap umat manusia yang mempunyai sedikit penghasilan yang dapat dibagikan kepada yang kekurangan, ini merupakan suatu wujud keperdulian sesamanya, untuk itu bagi seorang rohaniawan yang membimbing umat Buddha, menuntun pandangan salah menuju kepada pandangan yang banar, keperdulian bagi seorang Bhikkhu pada umatnya adalah suatu perbuatan yang mulia bagi para Buddha dan para dewa, justru setiap hari maupun kesempatan yang baik ada dalam kehidupan manusia, maka kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan untuk berbuat baik untuk manusia dan makhluk hidup. Perkembangan jaman semakin membuat kehidupan manusia lebih mementingkan dirinya dan kemajuan alam, akan tetapi justru kadang-kadang manusia lupa akan berbuat baik, perbuatan jahat justru dikumpulkan setiap saat tampa disadarinya, pada khususnya bagi umat Buddha yang baik hati dan mulia untuk mengumpulkan karma baik, maka ini akan membawa suatu kebahagian tersendiri, baik bagi keluarga maupun masyarakat.
Perbutan baik dengan baksos adalah suatu kebutuhan akan perbuatan baik dari prilaku, tidak hanya perbuatan melalui ucapan, banyak perbuatan juga bisa dipergunakan untuk berbuat baik dengan ucapan, jauh lebih baik apabila perbuatan baik ini kalau dipergunakan langsung dengan fisik, ini karma baik akan menghasilkan buah karma mulia bagi umat manusia dan makhluk hidup dan Maha pencipta alam semesta Tuhan, guru penunjuk jalan kebenaran yaitu sang bijaksana Sang Buddha adalah penuntun untuk menuju pencapaian tingkat kesucian Nibbana, pembebasan adalah mutlak untuk telahir kembali kealam yang lebih bahagia, tidak terjatuh kedalam alam samsara atau alam derita, perbuatan baik melalui baksos bahwa dapat dipraktekkan sebagai hal yang baik bagi diri, keluarga dan masyarakat pada umunya, hubungan sebab akibat yang saling bergantungan adalah karma, “siapa yang berbuat baik maka karma baik akan menyertainya, siapa berbuat jahat karma buruk yang akan menyertainya”, maka ada dua pilihan apakah ini berbuat baik atau berbuat jahat, tergantung pilihan pada sisi kehidupaan Anda.
Mulai saat ini bagi seseorang yang dapat berbuat baik dengan kondisi tertentu, maka ia mempunyai kesempatan berbuat karma baik, kalau sebaliknya akan membuat kehidupan menjadi tidak bahagia arti kata derita, karena karma buruk yang dikumpulkan tampah disadari semakin banyak, jadi pertanyaan bagaimana cara untuk membersihkan karma buruk, cara gampang untuk membersihkan karma buruk berupa banyak berbuat karma baik, cuman itu jalannya, seperti rumah yang dibersihkan setiap hari baik debu dan sampah, begitu juga dengan kilesa yaitu kotoran batin yang dapat dibersihkan dengan hati mulia berbuat baik. Pelaksanaan kadang-kadang bagi seseorang yang tak mampu berbuat baik dengan baksos, maka melalui ucapan yang benar juga dapat hasil karma yang baik, kemudian berusaha untuk membuat baksos kecil-kecilan dalam lingkungan, andai kata kalau juga tidak bisa, harus mengikuti yang sudah berpengalaman kemudian praktekkan disisi kehidupan masing-masing, perbuatan baksos juga kalau tidak dipahami juga akan mengalami kesulitan bagi pembaksos, dilihat gampang kalau tidak dipraktekkan  menjadi sulit, program baksos perbuatan baik ini bagi donator kalau terarah kepada kerjasama dengan rohaniawan, ini akan mendapat berkah yang mulia bagi donator dan umat atau masyarakat yang menerima dana bantuan sukarela dengan niat hati tulus mulia dan rasa belahan kasih sayang untuk sesamanya. Pandangan benar ini akan menghasilkan suatu karma ibadah berbuat karma baik bagi pelakunya, berbuat karma baik akan lebih mulia dihadapan para Buddha dan dewa sampai dengan manusia dan mahkluk hidup di dunia ini dan kehidupan yang akan datang.semoga perbuatan karma baik ini akan menambah karma ibadah berbuat kebajikan menanam buah karma baik untuk kehidupan manusia dan mahkluk hidup dimana pun mereka berada.

Tuesday, August 28, 2012

Pindapatta dan Hasilnya Untuk Baksos


Pindapatta dan hasilnya untuk baksos yang kegiatannya berjalan di Vihara Buddha Ramsi Deli tua Medan,namun dengan kegiatan ini berserta dengan panitia dari muda dan mudi di Vihara itu,jadi dengan hati dan perhatian dengan tujuan kebersamaan untuk berbuat baik,bagi umat manusia yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari umat Buddha,tentunya merupakan suatu harapan yang baik juga dengan kedepannya untuk membantu sesama manusia dan makhluk hidup,kemudian acara ini juga berjalan dengan rute keliling vihara dan di luar vihara dengan hasil setiap dana Paramita ini dari kesempatan bagi umat Buddha untuk berdana kepada Bhikkhu sangha,kemudian dengan niat dan baik hati dana ini juga akan dikumpulkan oleh panitia dan kemudian akan disumbangkan kembali atau didanakan kembali kepada kaum miskin, duafa,panti jompo,panti asuhan,dan sebagainya itu.

Disaat detik Pindapatta dari para Bhikkhu Sangha itu dalam acara Pindapatta Masal, tujuan untuk memberi kesempatan umat Buddha untuk berbuat baik mendanakan sebagian kebutuhan hidupnya untuk Bhikkhu Sangha, kemudian para Bhikkhu Sangha menyerahkan kembali hasil Pindapatta itu kepada panitia, kemudian para Panitia membuat suatu program Bakti Sosial kepada umat Buddha khususnya dan para umat manusia umumnya yang membutuhkan kebutuhan pagan sembako ini.
Pindapatta ini bertujuan dan rute yang panjang dengan keliling Vihara dan keliling kampung,dengan tujuan menghasilkan sembako dan tujuan untuk berbuat baik amal kebajikan menanam buah karma baik,sehingga tujuan ini berlatar belakang ini yang baik dan dunia pendidikan, bagi umat Buddha atau kaum muda-mudi dalam kegiatan vihara dan bersosialisasi sesama manusia dan makhluk hidup dimana saja,namun ini merupakan suatu perkembangan mental spiritul bagi kalangan umat Buddha, tentunya muda-mudi untuk banyak belajar untuk berbuat baik kepada dirinya sendiri dan bisa berbuat baik kepada orang lain.

Kegiatan ini juga banyak melibatkan kepada vihara dan Pembina Vihara dan anggota Vihara Buddha Ramsi itu, namun semua itu juga kegiatan bertujuan dengan baik dari niat pikiran dan prilaku untuk berbuat baik dari kegiatan ini, namun dengan berbuat baik maka hasil dalam kehidupan ini juga akan menghasilkan perbuat baik, juga baik kehidupan yang akan datang, jadi banyaklah berbuat amal kebajikan setiap hari, Dan terus menerus untuk berbuat baik dan tidak perna akan berhenti untuk berbuat baik ini akan lebih baik, para Buddha, para Bodhisatvaya, para Dewa dan Dewi juga akan turut senang dan bahagia melihat umat Buddha banyak berbuat baik untuk karmanya sendiri dan orang lain, juga kehidupan sekarang dan akan datang akan mendapat senang dan kebahagian.

Sunday, July 8, 2012

Bakti sosial korban bencan kebakaran di Sukaramai


Gambar anggota PUB Parami lagi berkumpul di Vihara Buddha Sujata Medan dalam kegiatan bakti sosial
Gambar Sepanduk Grup PUB Parami yang dibentuk oleh Bhante Candasilo.

Gambar dimana bakti sosial di lakukan di waktu terjadi kebakaran hebat di sukarami,ini foto documentasi di lokasi kebakran di sukaramai itu.
Gambar waktu kunjungan PUB Parami dalam kunjungan kebakaran hebat di sukaramai gang bakung itu bersama umat Budddha dan anggota PUB Parami itu.
once upon a time in gg bakung - sukaramai - north sumatra - indonesia

satu masa di gg bakung - sumatera utara - indonesia

after the burning of at least 100 houses
setelah kebakaran yang menghanguskan sedikitnya 100 pintu rumah

Bakti Sosial di kualanamu


Gambar dimana grup PUB Parami melakukan kegiatan bakti sosial pembagian sembako di kualanamu dengan tujuan cinta kasih yang di pancarkan kepada manusia dan makhluk hidup dimana saja,dimana tempat di lokasi direncanakan untuk membangun Vihara Dipankara sementara yang diberikan umat untuk disewakan tampa pungut biaya uang sewa gedung itu.

Gambar dimana lagi pembagian sembako kepada masyarakat di kualanamu dimana tempat lokasi berada di Gedung Yayasan Sangha Parami itu,acara juga dengan pembagian sembako berbentuk beras,indomi,makanan ringan dan pengobatan gratis,donor darah dan sebagainya.

Gambar lagi ritual dimana sama-sama umat buddha kualanamu dan umat kota Medan dari anggota PUB Parami melakukan puja Bakti dan berdoa,Baca paritta suci bersama-sama dan Meditasi itu di Vihara Buddha Dipankara sementara itu.

Gambar para dokter lagi bakti sosial dengan pengobatan gratis dan bergabung dengan PUB Parami itu di lokasi kualanamu berupa donor darah dan pengobatan lainnya.

Gambar gedung yang di sewakan oleh umat Buddha kepada Yayasan sangha Parami selama 3 tahun tampa di pungut biaya sewa gedung,ini lokasi nantinya sebagai tempat kegiatan ritual Agama Buddha dan bakti sosial lainya.


Gambar bakti sosial yang berjalan dengan lancar dengan tujuan dan motivasi dengan niat Cinta kasih yang dipancarkan kepada manusia dan Makhluk hidup dimana saja.

Persamuan Umat Buddha PARAMI




Bhakti sosial yang terbentuk merupakan suatu bhakti sosial yang membatu umat manusia yang kekurang dari semua kehidupan baik yang miskin,menderita,penyakit,wabah penyakit,cacat mental,cacat fisik,dwansindrom,panti jompo,panti asuhan,dan sebaginya itu.
Gambar acara fangsen hasil dana yang di kumpulkan oleh umat buddha,tentunya dengan kegiatan-kegitan yang bersifat ritual dengan pelepasan makhluk hidup dari kurungan manusia yang di jadikan ajang nisnis itu,dengan cinta kasih yang amat dalam kami dari Grup PUB Parami yang di bentuk oleh Bhante candasilo dengan umat Buddha,ini acara fangsen dan ritual di sungai deli dan pelepasan belut,ikan,dan burung-burung kecil.

Wednesday, September 16, 2009

Menabung Dana

Menabung merupakan jalan yang terbaik untuk memulai menjalankan suatu tujuan untuk membagun suatu rumah ibadah seperti vihara dan cetiya yang baik untuk di praktekkan di dimana setiap kehidupan baik dana yang terkumpul semuanya tentunya tidak luput dari harus mempunyai tabungan dari Bank yang bersangkutan dengan tujuan dana yang terkumpul akan tersimpan di dalam suatu Bank dengan system akuntansi dan manejerman yang sudah ada di dalam baik buku tabungan,kartu ATM,kartu kredit,polis Asuransi jiwa yang tentunya di miliki oleh penabung,sehingga didalam setiap transaksi dana dapat berjalan dengan baik dengan kondisi yang baik juga,seperti kalau ingin transaksi jual beli tanah atau lahan yang cukup lumayan murah dan dapat di beli untuk tahap pembangunan vihara atau cetiya itu,bisa juga ruko,rumah,villla yang bisa dijadikan rumah ibadah itu,sampai dengan bentuk kredit yang bisa muncul disaat itu dengan tujuan transaksi berjalan dengan baik.Banyak Aternatif yang bisa di jalankan dengan tentunya mencari dana yang berbentuk sosial baik sumbangan sosial dengan tujuan sosial yang bisa di mulai berdasarkan prilaku yang bertujuan dengan pembangunan vihara atau cetiya itu,dikalah supaya dikemudian hari tidak terjadi sengketa akibat perebutan lahan dan kekuasaan dari segala pihak itu,yang tentunya berdasarkan badan hukum yang berlaku di saat itu juga.

Alat -alat atau benda sebagai alat petukaran merupakan emas,perak,uang kertas,dokumen penting seperti tabungan,Deposito,saham,seterfikat tanah,seterfikat bangunan dan lain sebaginya yang bisa sebagai alat pertukaran yang sah dengan badan hukum yang berlaku di saat itu juga dengan bermacam-macam transaksi bisnis di dalam Ekonomi itu

Banyak yang bisa dilihat dengan perkembangan jaman kejaman yang banyak juga menyita waktu dan pikiran untuk tujuan yang baik dalam bentuk ekonomi sosial ini bisa di lakukan dengan tujuan sosial yang tentunya tidak luput oleh semua dana dan prasarana yang ada di saat itu juga yang mempunyai prospek yang cerah di kemudian hari dengan tujuan kebersamaan yang bisa di jalan dengan keinginan dan kepastian yang akan menuju kebehasilan yang akan dicapai dengan tujuan sosial itu bisa terhujut juga dengan baik,Memang di dalam setiap kehidupan ekonomi yang ada bisa dilihat dengan perkembangannya baik diluar dan didalam semua kehidupan manusia yang bergerak dengan kondisi saling bertukar baik semua kebutuhan dari semua kehidupan rumah tangga itu,seperti jalam dahulu system ekonomi sangat tradisonal seperti beras tukar dengan gula, emas , perak dan seterusnya sampai dengan munculnya uang kertas sebagai alat pertukaraan di dunia bisnis.

Monday, September 7, 2009

Cara Membagun vihara atau cetiya



Cara Membagun vihara atau cetiya tentunya membagun vihara da cetiya tidak segampang yang di perkirakan di dalam kehidupan ini,apa sebabnya ...?tentunya kembali kepada Alokasi Dana dan tempat yang baik dan cocok untuk pemukiman umat Buddha tentunya dan terbentuknya suatu organisasi yang bergerak dibidang sektor pembanguan dan menciptakan suatu daerah yang belum mempunyai ibadah agama buddha menjadi tempat lahan yang baik untuk rumah ibadah vihara atau cetiay yang baik untuk umat Buddah yang ada di lokasi daerah tersebut,jadi setiap tahap pembangunan tentunya banyak membutuhkan tenaga sosial,moral sosial,prilaku sosial,sifat sosial yang bersamaan dalam satu tim group atau organisasi baik untuk menciptakan suatu rumah ibadah untuk umat buddha itu sendiri,seperti halnya masalah pengakolasiaan tanah,tempat,umat yang di sekitarnya itu turut simpati untuk menyetujui kehadiran rumah ibadah di tempat lingkungannya baik dari permukiman warga setempat dan lain sebaginya,sehingga banyak yang bisa di lihat dengan berbagi sektor dari setiap pembangunan tentunya tidak luput dari Alokasi dana yang terkumpul dari berbagai sektor bidangnya itu,seperti donatur dan Dana yang lain, sampai halnya tahap pembangunan vihara atau cetiya tentunya yang pertama Dana yang dapat di pergunakan untuk membeli apa saja atau sebagai alat pertukaran dalam bisnis sosial dan Ekonomi itu,jadi Dana yang terkumpul tentunya berupa dana sosial dari umat yang terkumpul dan Dana dari mana saja yang terkumpul menjadi satu dan tahap kedua tentunya mencari lokasi yang baik dan strategis bagi perkembangan umat Buddha yang ada di lokasi tersebut yang tentunya berupa dasar dari pembangunan itu berupa pondasi dasar yaitu tanah,jadi tanah ini bisa dicari di kalah ada orang yang menjual tanah dengan murah kepada pembeli tentunya kalau murah dan transaksi terjadi jaul dan beli dengan aktah tanah yang sah dari badan hukum dan tidak sengketa dari hal kepemilikan hak tanah itu,kemudian di proses ke badan hukum yang bersangkuatan seperti notaris dan di sahkan menjadi pemilik yang sah untuk pembangunan Vihara atau cetiya itu.

Pembangunan vihara atau cetiya itu pun mulai dapat dasar dalam tahap berikutnya dalam pembangunan yang menyusul dengan tahap berikutnya seperti halnya dengan awal rapat dari semua organisasi untuk tahap pembangunan yang isinya berupa tahap pembangunan vihara atau cetiya itu,namun yang di bahas tentunya berupa tahap pembangunan dari Alokasi tanah yang telah dibeli dan mencari semua yang bersangkutan tentang pembangunanya, seperti halnya urusan kepemerintahan Dirjend Agama atau DEPAK,setelah selesai dari semua kepentingan urusan kepemerintahan Agama tentunya tahap dari surat izin membangun SIUUP dan selesai baru memasuki tahap undangan kepada para bihkkhu dan toko masyarakat umat Buddhis untuk peletakan batu pertama tahap pembangunan vihara atau cetiya itu,setelah acara selesai,kemudian tahap pembangunan dengan pemangcangan tiang atau cakar ayam sebagai podasi rumah ibadah dan susun bata kemudian mulai membangun sampai selesai,sehingga tercipta satu unit vihara atau cetiya yang tentunya dengan disain-disain tertentu dengan model yang telah diinginkan dengan lingkungan beribadah yang tenang dan nyaman itu.

Dari setiap tahap pembangunan vihara dan cetiya tentunya tidak luput oleh Alokasi dana yang akan terkumpul itu baik yang belum dan sudah terkumpul dengan tujuan untuk tahap rencana pembagunan suatu rumah ibadah vihara atau ceitya itu,Didalam ilmu bisnis Sosial ini banyak membantu dalam segi keuntungan untuk berbuat karma baik dan dana yang akan di kumpulkan dengan tujuan pembanguan vihara dan cetiya itu,jadi bagai umat yang merai keuntungan untuk berdana dan dapat berkesempatan untuk berbuat karma baik dan pembanguan vihara atau cetiya pun dapat terlaksana dengan baik dan tentunya setelah selesai dapat di jadikan tempat rumah ibadah yang berguna untuk Perkembangan umat Buddha di sekitarnya itu.